Yogyapos.com (SLEMAN) - Anggrek jenis Vanda Tricolor Var Suavis asli lereng Gunung Merapi menjadi salah satu daya tarik dan potensi yang layak untuk dikembangkan dalam mendukung daya tarik pariwisata.
Upaya pelestarian dan pengembangan dilakukan Yayasan Pelestarian Anggrek Merapi, salah satunya menggagas event Festival Anggrek Vanda Tricolor yang ke-7.
Ketua Panitia, Endah Sri Widiastuti mengatakan Festival Anggrek Vanda Tricolor akan digelar di pendopo dan alun- alun Ambarrukmo di Caturtunggal, Depok, Sleman pada 19-22 September 2024.
“Festival ini merupakan salah satu upaya melestarikan habitat dan potensi anggrek asli lereng Merapi, salah satunya Vanda Tricolor Var Suavis,” ujar Endah Undangan dalam Jumpa Pers di Anggrek Astuti Pakem Sleman, Jumat (14/9/2024).
Menurut Endah, konsep festival berbeda dengan sebelumnya yang dilaksanakan di kebun Titi Orchid, Harjobinangun, Pakem, Sleman. Kali ini dipilih Ambarukmo yang dinilai memiliki nilai histori sebagai kebun raja.
“Pemilihan lokasi yang baru beetujuan untuk memudahkan akses masyarakat untuk terlibat, selain itu untuk mendapatkan lokasi yang lebih strategis yang mampu memberikan daya tarik wistawan berkunjung dan Ambarukmo memiliki histori,”jelas dia.
Sedangkan Sri Suprih Lestari, penanggrek sekaligus pemilik Kebun Anggrek Titi Orchid membeberkan anggrek jenis Vanda Tricolor Var Suavis habitat aslinya di sekitar lereng Merapi, jika ditemukan di lokasi alam asli, memancarkan keindahan bunga dan mengeluarkan aroma wangi. Jika ukuran besar harganya menembus Rp 2,5 juta.
“Sebenarnya anggrek Vanda Tricolor Var Suavis bisa ditanam di manapun, namun yang di lereng merapi lebih ideal untuk pertumbuhan,”jelas Suprih.
Sekretaris Dinas Pariwisata Sleman, Eka Prihastana Putra menambahkan, melalui festival ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan wisatawan, khususnya ke wilayah Sleman.
“Anggrek Vanda Tricolor Var Suavis habitat aslinya di lereng Merapi, ini diharapkan dapat menjadi daya tarik wisata,” kata Eka.
Kegiatan yg dilaksanakan yang utama adalah kontes anggrek Vanda tricolor dan non tricolor yang terdiri dari 15 kelas. Juri dari Jakarta, Salatiga dan DIY. yang DIY hanya 30 persen
Panitia festival menargetkan jumlah pengunjung per hari 2500 orang, akan disemarakan talkshow dari hoby menjadi cuan, peluang anggrek sebagai bisnis milenial, Talkshow dengan Dede orchid dari Malang dengan tema rahasia kesuksesan DD Orchid, juga berbagai workshop mulai dari kultur in-vitro anggrek, budidaya anggrek untuk pemula (aklimatisasi), klinik hama penyakit anggrek, dan dengarkan anggrek berbicara. Sedangkan kegiatan pendukung adalah lomba foto, lomba gambar mewarnai untuk SD, lomba tari, lomba fashion show anak, linedance, juga senam bersama.
Pada Festival Anggrek Vanda tricolor juga terdapat bazar anggrek dan UMKM non anggrek, terdapat 18 UMK binaan Dinkop UKM DIY dan juga terdapat 23 stand anggrek, tanaman hias, serta peralatan dan pendukungnya yang diisi oleh penganggrek. (Opo)