'Boyong Songsong' Memperingati Perpindahan Kantor Kapanewon Cangkringan Berlangsung Khidmat

share on:
Prosesi 'Boyong Songsong' memperingati perpindahan Kantor Kapanewon Cangkringan || YP-Humas Pemkab Sleman

Yogyapos.com (SLEMAN) - Memperingati pindahnya kantor Kapanewon Cangkringan, Pemerintah Kapanewon Cangkringan menggelar Upacara Peringatan 'Boyong Songsong' di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan, Sabtu (27/4/2024).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo bertindak sebagai Pengageng Upacara dalam Upacara Peringatan Boyong Songsong yang ke-11. Pada kesempatan tersebut ditampilkan tari teaterikal yang menceritakan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan oleh Bregada Umpak Argo dan gladi lapang kebencanaan oleh Relawan Siaga Bencana Kapanewon Cangkringan.

BACA JUGA: Kamis Malam, Polres Bantul Selenggarakan Nobar Semifinal AFC U23 di Lapangan Paseban

Hadir pula dalam upacara ini Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, anggota DPRD Sleman, Gani Sadat, Ketua PKK Kabupaten Sleman Sari Danang Maharsa dan lurah-lurah se-Kapanewon Cangkringan.

Kustini mengatakan Peringatan Boyong Songsong ini sebagai pengingat akan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan serta proses perpindahan kantor pemerintahan Kapanewon. Dengan demikian, masyarakat dapat handarbeni atau mempunyai rasa memiliki dan bangga menjadi masyarakat Cangkringan.

“Melalui upacara peringatan Boyong Songsong ini saya mengajak masyarakat memaknai sebagai momentum untuk bersatu, gotong royong dan golong gilig serta selalu menjaga kerukunan antar warga Cangkringan,” kata Kustini

BACA JUGA: Dua Siswa dan Seorang Guru SMA Muhi Yogya Raih Medali Perunggu KMNR ke-19

Selain memperingati Boyong Songsong, Kustini berharap kegiatan itu juga menjadi upaya nguri-uri kabudayan serta dilaksanakan rutin setiap tahun. Tradisi dan budaya Jawa harus terus dilestarikan salah satunya melalui upacara ini.

Panewu Cangkringan Jaka Sumarsana menyampaikan upacara tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2011 untuk memperingati kepindahan kantor Kapanewon Cangkringan yang terkena dampak erupsi Merapi pada tahun 2010.

Peserta upacara terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, pamong Kalurahan, relawan siaga bencana serta warga masyarakat. (*/Agn)

 


share on: