Yogyapos.com (SLEMAN) - Pengurus Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten Sleman berkomitmen mengembangkan cabang olahraga dayung. Selain menguatkan potensi sport tourism, cabor ini akan dipopulerkan pula di bidang pendidikan sehingga diharapkan memantik ketertarikan.
Penegasan tersebut disampaikan Ketua Umum PODSI Sleman, Subardi usai dilantik bersama Pengurus PODSI Sleman masa bakti 2024-2028 di Rumah Makan Bulak Senthe Sleman, Sabtu (3/8/2024). Pelantikan dipimipin oleh Ketum Pengurus Daerah PODSI DIY Raden Sumantoyo.
“Program prioritas kami antara lain dayung sport tourism (dayung masuk wisata) dan dayung go school (dayung masuk sekolah) dengan maksud meningkatkan minat pelajar dan wisatawan terhadap olahraga dayung,” ujar Subardi.
Subardi menyatakan optimistis, cabor di bawah kepemimpinannya mampu mencetak atlet-atlet berprestasi, meski belum didukung fasilitas memadahi, seperti minimnya jumlah dayung maupun kendala lokasi tempat berlatih. Berbeda dengan Kabupaten Bantul dan Kulonprogo yang lebih dekat dengan sungai yang representatif untuk latihan.
“Tempat berlatih ini masih menjadi kendala, karena butuh lintasan sepanjang kurang lebih 1000 meter, selama ini kita hanya bisa melaksanakan latihan di Selokan Mataram di sekitar dusun Mayangan,” jelas pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWI Sleman ini.
Yang membanggakan, ungkapnya, PODSI Sleman memiliki salah satu atlet yang terseleksi berlaga di PON XXI Aceh-Sumut 2024 yakni Nur Khasanah.
“Kita sedang mempersiapkan salah satu atlet yang akan bertanding di PON Aceh, termasuk kesiapan menghadapi Porda 2025. Mohon doa dan restu serta dukungan seluruh pihak untuk kepengurusan baru ini,” tuturnya.
Sedangkan Wakil Ketua II KONI Sleman, Endang Rini Sukamti berharap dengan kepengurusan baru dinakhodai oleh Ketum Subardi, cabor dayung makin maju dan dapat menyumbangkan atlet-atlet nasional bahkan internasional. Selain butuh didukung prasarana, perlu pula upaya pembinaan.
“Jadi dibutuhkan bukan hanya teknik dan fisik bagi atlet namun juga gemblengan mental para atlet,” kata Endang Rini.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sleman, Heru Saptono menyatakan dukungan terhadap cabor dayung yang digulirkan melalui KONI Sleman, dia juga mendorong atlet untuk meningkatkan intensitas latihan fisik dan kebugaran.
“Juara itu adalah sesuatu yang luarluar biasa, kalau panjenengan latihannya hanya biasa-biasa saja, mana mungkin jadi juara, maka itu disamping latihan teknik, perlu juga latihan kebugaran,” tutur Heru.
Ketum Pengda PODSI DIY, Raden Sumantoyo mengatakan, selama ini perihal sumber saya manusia dan pendanaan menjadi kendala yang kerap dihadapi. Dia memberi contoh untuk tunjangan ekstra puding atlet DIY untuk sebulan Rp 25 ribu per atlet.
“Kami berharap PODSI Sleman makin maju dengan dukungan seluruh pihak yang terlibat,” ujar Sumantoyo.
Terkait sport tourism yang digaungkan PODSI Sleman, semoga ke depan dapat direalisasikan melalui kolaborasi dengan Dinas Pariwisata Sleman, jika memungkinkan bisa disokong melalui dana keistimewaan.
“Sleman untuk sport tourism ini bisa terus dikembangkan salah satunya melalui olah raga dayung,” imbuhnya.
Hadir pula dalam pelantikan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman Ishadi Zayid, Ketua PMI Sleman yang diwakili Jazim Sumirat. (Opo)