Pucanganom Rongkop, Oase Kehidupan Berbasis Kemandirian

share on:
Penewu Rongkop, Lurah Pucanganom dan Pokja Ketahanan Ekonomi di RPL Dengok || YP-Wahjudi Djaja

Yogyapos.com (GUNUNGKIDUL) - Tak pernah terbayangkan Gunung Kidul saat kemarau berlangsung dan air masih sulit didapat tetapi sawah masih menghijau produktif. Tapi itulah yang bisa kita lihat di dukuh Dengok Pucanganom Rongkop Gunung Kidul. 

BACA JUGA: Hakim Nyatakan tidak Sah SP3 Dugaan Pemalsuan Keterangan yang Timbulkan Kerugian Rp 30 M

Setelah rapat koordinasi Pokja Ketahanan Ekonomi Badan Kesbangpol DIY di Rumah Adat Pucanganom, Senin (15/7/2024), Penewu Rongkop Esi Suharto SH MSi mengajak Tim Pokja Ketahanan Ekonomi Badan Kesbangpol DIY untuk melihat secara langsung Rumah Pangan Lestari (RPL) Mataraman di dukuh Dengok. Bersama tim dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dipimpin Prof Ir Anton Yudhana ST MT PhD, anggota Pokja dibuat takjub.

BACA JUGA: Menuju Pilkada Bantul, Aris Suharyanto Peroleh 'Surat Tugas' dari DPP Partai Gerindra

Di lembah yang begitu indah dengan pemukiman yang bersih dan tertata serta akses jalan yang mulus dan mudah dijangkau, RTL serasa sebuah oase di gurun yang gersang.

Peserta Rakor Pokja Ketananan Ekonomi Badan Kesbangpol DIY || YP-Wahjudi Djaja

“Ini ide gila, mengerjakan hal yang orang tak sekalipun membayangkan. Alhamdulillah, berkat dukungan Pak Lurah Pucanganom beserta pamong dan warga, impian ini pelan-pelan bisa kami wujudkan. Kami berharap ini menjadi bukti nyata komitmen kami dalam mendukung program Gubernur DIY terkait pengurangan kemiskinan, pengangguran dan stunting,” tandas Esi Suharto di lokasi RPL dengan bangga.

BACA JUGA: Diringkus Saat Hendak Ceramah, Perburuan Buron Penipuan Sertipikat Tanah Berakhir di Salatiga

Dalam pantauan yogyapos.com, ibu-ibu yang mengelola RPL terlihat memanen kangkung dan tomat. Sementara tanaman lombok dan beragam sayuran terlihat menghijau. Hari Jum'at tanggal 24 Mei 2024 menjadi hari bersejarah bagi mereka karena itulah saat pertama penanaman benih di RPL.

BACA JUGA: Hakim Nyatakan tidak Sah SP3 Dugaan Pemalsuan Keterangan yang Timbulkan Kerugian Rp 30 M

Para pengelola dan ibu-ibu sangat antusias dan semangat merawat tanaman yang didukung dengan teknologi tepat guna. Metode yang digunakan adalah sistem pengairan jaringan pipa secara tetes tiap 5 detik. Itulah yang mendukung pola pertanian RTL hingga bisa berhasil.

Dalam Rakor Tata Kelola Kolaborasi Ketahanan Ekonomi dengan topik Penguatan Ketahanan Ekonomi Daerah Melalui Pengelolaan Lumbung Mataraman hadir tiga narasumber. Wahjudi Djaja (STIE Pariwisata API Yogyakarta), Anton Yudhana (UAD) dan Gunawan Aribowo (Pendamping) dengan moderator Muncar.

BACA JUGA: Seorang Pria Tewas di Toren Lapas Wirogunan, Ternyata Ini Penyebabnya

Dalam pengantarnya, Lurah Pucanganom, Surawan, memaparkan potensi pertanian dan budaya yang diharapkan mampu mendukung peningkatan kesejahteraan warga.

Sedangkan Corry A Hendrawan (Analis Ketahanan Sosial Budaya) mewakili Kepala Badan Kesbangpol DIY menyampaikan agar Rakor ini mampu mendinamisasi program pembangunan Pucanganom agar bisa bergerak lebih cepat dan tepat sasaran.

Hadir para pamong, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Rongkop juga para tokoh masyarakat, KWT KKN Universitas Sanata Dharma dan warga Pucanganom.(Iud)

 

 

 

 

 


share on: