Sinergitas Peluang Pengabdian pada Masyarakat Sangat Diperlukan

share on:
Suasana diskusi 'Sinergitas Peluang Pengabdian pada Masyarakat antara UAJY dan Nayantaka' di Gedung Thomas Aquinas, UAJY, Senin (9/9/2024) || YP-Ist

Yogyapos.com (SLEMAN) - Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Atma Jaya Yogyakarta (LPPM UAJY) menyelenggarakan “Diskusi Sinergitas Peluang Pengabdian pada Masyarakat antara UAJY dan Nayantaka” di Gedung Thomas Aquinas, UAJY, Senin (9/9/2024).

Ketua LPPM UAJY Dr I Putu Sugiartha Sanjaya SE MSi Ak CA, menyatakan kegiatan diskusi ini menjelaskan realita di lapangan pada daerah Gunungkidul dan Bantul. Sehingga dapat menjadi bekal para dosen UAJY untuk menjadi proposal program Pengabdian Kepada Masyarakat(PKM).

“Kegiatan diskusi pada Dies Natalis UAJY menjadi momentum untuk memfasilitasi teman-teman dosen untuk memenuhi kepentingan. Selain kepentingan pribadi kita, PKM diperlukan untuk akreditasi. Tidak hanya dokumen-dokumen saja, tetapi bagaimana kita bisa berkontribusi kepada masyarakat dan memberikan impact yang lain,” ujar Putu.

Rektor UAJY, Dr G Sri Nurhartanto SH LLM mengucapkan terima kasih kepada kedua narasumber yang telah bersedia membagikan ilmu kepada para dosen UAJY sehingga harapannya dapat membekali dengan sejumlah wacana supaya dapat diaplikasikan ke dalam program pengabdian kepada masyarakat.

Pemateri diskusi, Suhadi SAP (Sekretariat Jenderal Paguyuban Nayantaka Lurah Pacarejo, Gunungkidul), Aris Purwanto (Sekretaris 3 Paguyuban Nayantaka Lurah Mangunan, Bantul), dan Prof Dr Ir I Ketut Widnyana MSi (Dosen Program Studi Arkeologi dan Program Pascasarjana, Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan, Universitas Mahasaraswati Denpasar), serta dipandu oleh Drs A Wibowo N Jati MS (Dosen Program Studi Biologi UAJY).

Ketiga narasumber tersebut dalam diskusinya menyampaikan realita permasalahan dan inovasi yang sudah dikembangkan di daerah Bantul, Gunungkidul, dan Denpasar, baik dari segi pariwisata, kerajinan, pertanian, dan budaya. Nayantaka siap menggandeng kampus-kampus, khususnya UAJY dalam mengembangkan masyarakat desa/kelurahan dari berbagai aspek.

“Harapannya peran Atma Jogja bisa mengambil bagian dalam pengabdian masyarakat. Bukan hanya memberikan pelatihan saja, tetapi bagaimana peran akademisi mencari potensi atau celah masalah yang harus diselesaikan di tengah masyarakat,” ujar Aris. (*) 


share on: