Yogyapos.com (BANTUL) - Prof Dr Alimatus Sahrah MSi MM, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buaana Yogyakarta UMBY.
Pengukuhan dilakukan oleh Rektor Universitas (UMBY) Dr Ir Agus Slamet STP MP, di Auditorium Fakultas Ekonomi Kampus 1 Jalan Yogya-Wates Sedayu Kabupaten Bantul, Senin (26/2/2024).
BACA JUGA: Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu Sebagai Pelaku Kecurangan
Prof Dr Alimatus Sahrah dalam pidato pengukuhan berjudul ‘Wanita Karir dan Kesejahyeraan Subyektif : Menuju Indonesia Emas 2025 Dalam Profektif Psikologi Industri dan Organisasi’ menegaskan, perbandingan antara pria dan wanita dalam hal kesempatan untuk menentukan dan mengambil kebijakan bahwa wanita masih dibawah lelaki.
“Meski wanita sangat berperan di dunia kerja pada umumnya, namun jumlah mereka belum sebandinh dengan jumlah lelaki,” tandasnya.
BACA JUGA: Peroleh Suara Terbanyak, Eko Djoko Widiyatno SH MH dari PKB Bakal untuk DPRD Yogya
Ia juga menyatakan, dalam mencapai visi-misi Indonesia Emas, wanita memiliki potensi besar pembangunan nasional. Seperti yang diinformasikan oleh Mckinsey Glojal Institute (2025) menyebutkan bahwa wanita memiliki potensi besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Pengukuhan Prof Dr Alimatus Sahrah MSi MM sebagai Guru Besar UMBY || YP-Supardi
Dilihat dari data statistik, penduduk Indonesia yang menunjukan populasinya lebih sari 270 juta jiwa itu memiliki perbandingan laki-laki dan perempuan ada keseimbangan populasi yaitu Indonesia terdiri dari 135 juta pria dan 135 juta wanita .
BACA JUGA: Sarasehan 'Kedaulatan yang Beradab Penentu Masa Depan Bangsa' Dihadiri Danrem 072/Pmk
“Namun terlepas dari perbandingan populasi yang seimbamg itu, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam partisipasi tenaga kerja. Laki-laki partisipasinya mencapai sekitar 83,3 persen dari jumlah populasi pria. Sedangkan tingkat partisipasi perempuan lebih rendah yaitu sekitar 53,6 persen dari jumlah populasi wanita,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, maka sebagai salah satu solusinya dan juga untuk lebih memberdayakan wanita, diperlukan konsep kesejahteraan subyektif dalam konteks karir wanita.
BACA JUGA: Pemerintah dan Penyelenggara Pemilu Sebagai Pelaku Kecurangan
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi subjektivitas Will Being dapat dicermati antara lain faktor ekonomi atau tingkat penghasilan pekerjaan. Hubungan sosial yang berkualitas dengan orang lain dan lingkungan tempat kerja. Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan maupun faktor religiusitas dalam konteks masyarakat Indonesia. Sehingga faktor budaya dan nilai nilai religius sangat mempuunyai peran penting.
BACA JUGA: Lulusan Fisipol UWM Perlu Menjadi Intlektual Solutif
“Maka strategi dan intervensi untuk meningkatkan kesejahteraan subyek wanita karir diperlukan. Meliputi agar wanita dapat melakukan pengelolaan waktu, memelihara jaringan sosial, mendapatkan ruang kesempatan bertolahraga dan hiburan serta pengembangan profesionalismeme,” tambanya.
Sementara itu, Rektof UMBY, Dr Ir Agus Slamet STP MP, menyampaikan ucapan, mengungkapkan dengan adanya pengukuhan ini maka UMBY memilik 3 guru besar.
“Jumlah calon guru besarnya saat ini ada 7 orang. Dosen yang bergelar Doktor sebanyak 30 orang. Dosen yang kini nenempuh studi untuk mencari gelar Dr (S3) ada sebanyak 7 orang,” terang Agus Slamet. (Spd)